Minggu, 20 Januari 2013

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BANK BRI MENGGUNAKAN FMADM

  1. Latar Belakang
    Disetiap lembaga pendidikan khususnya Universitas banyak sekali ditawarkan beasiswa kepada mahasiswa yang prestasi maupun yang kurang mampu. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, maka harus sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan dalamstudi kasus ini adalah nilai indeks, prestasi akademik, penghasilan orang tua, jumlah saudara kandung, jumlah tanggungan orang tua, semester, usia, dll.

    2. Perumusan Masalah 
     Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirimuskan permasalahan yang akan diselesaikan yaitu bagaimana merancang sebuah sistem pendukung keputusan dengan menggunakan Fuzzy MADM(Multiple Attribute Decission Making) dengan metode SAW(Simple Addtive Weighting) untuk menentukan siapa yang akan menerima beasiswa berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah ditentukan. Dengan menggunakan sebuah program untuk membantu menyelesaikan permasalahan sehingga jauh lebih mudah dan efisien.

    3. Tujuan 
    Membangun sebuah model pengambil keputusan dengan menggunakan FMADM untuk menentukan siapa yang akan menerima beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria serta bobot yang sudah ditentukan.

    4. Metode yang Digunakan
    Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut yang kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yanga akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. 

    5. Perhitungan FMADM
    a. Memberi nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan dimana nilai tersebut diperoleh berdasarkan nilai crisp;i=1,2,...n.
    b. Memberi nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp.
    c. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi(rij) dari alternatif Ai pada atribut Cj berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenisatribut.
    d. Melakukan proses perankingan dengan cara mangalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W)
    e. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif(Vi) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

    Ada mahasiswa yang akan dipertimbangkan. Ada 6 kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan untuk mencari siapa mahasiswa yang akan mendapat beasiswa yaiyu nilai indeks, prestasi akademik, penghasilan orang tua dan lain-lain.
    Tingkat kepentingan setiap kriteria, juga dinilai dengan 1 sampai 6, yaitu :
    - Sangat Rendah (SR) = 0
    -Rendah (R) = 0,2
    -Sedang (S) = 0,4
    -Tengah (T) = 0,6
    -Tinggi (ST) = 0,8
    -Banyak (B) =1

    6. Kesimpulan
    Telah dibangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk membantu penentuan seseorang yang berhak mendapatkan beasiswa berdasarka kriteria-kriteria yang telah ditentukan, dimana kriteria tersebut diterjemahkan dari bilangan fuzzy kedalam bentuk sebuah bilangan crisp. Sehingga nilainya akan bisa dilakukan proses perhitungan untuk mencari alternatif terbaik.

     

Minggu, 04 November 2012

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

(DECISION SUPPORT SYSTEM)


Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.

Definisi DSS
Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah : 
  1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
  2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
  3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya. 
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah : 
  1. Kegiatan intelijen. Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
  2. Kegiatan merancang. Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang
    mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan
    dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbanganpertimbangan
    utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan
    tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak.
  3. Kegiatan memilih dan menelaah.  kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih. 
Jenis-enis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
•Mengambil elemen-elemen informasi.
• Menaganalisis seluruh file.
• Menyiapkan laporan dari berbagai file.
• Memperkirakan dari akibat keputusan.
• Mengusulkan keputusan.
• Membuat keputusan. 

Model DSS terdiri dari: 
  1. Model matematika.
  2. Database.
  3. Perangkat lunak. Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi. 
Penerapan DSS Dalam Suatu Instansi
Mengapa DSS digunakan dalam suatu perusahaan? 
  • Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
  • Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat. 
  • Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
  • Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan. 
Dampak Pemanfaatan DSS :
  • Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan. 
  • Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
  • Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
  • Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi,
    pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya
    lebih baik.
  • Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang
    dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
  • Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang
    lebih efektif.
  • Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi
    beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
  • Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Faktor Pendukung DSS :
  • Faktor teknologi.
  • Faktor kompleksitas struktural.
  • Faktor pasar internasional.
  • Faktor stabilitas politik.
  • Faktor konsumerisme.
  • Faktor intervensi pemerintah.
  • Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut.
  • Faktor gaya pengambilan keputusan.
  • Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah).
  • Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil.Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yangdiambil diharapkan dapat memberikan keuntungan yang maksimal.
Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support system), atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.

Studi Penerapan DSS di Bengkel Manchining Center PT. IPTN (PT. DI)

Bengkel Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari Engineering Office. Pesanan yang datang berupa Jadwal Induk Produksi lengkap dengan struktur produk, routing sheet dan lead time tiap item produk. Manajer bengkel harus memutuskan dengan segera mampu atau  tidak mampu melayani pesanan tersebut. Tanpa bantuan suatu sistem yang mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel tersebut dan yang juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan pesanan
tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud. Kalaupun manajer dapat segera memutuskan mampu, keputusan tersebut tentunya hanya berdasarkan pengalaman masa lalu dan keberanian semata dalam mengambil keputusan. Sehingga hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan.

Suatu sistem pendukung keputusan yang mampu membantu manajer menghadapi masalah tersebut diatas telah berhasil dirancang dalam tesis Antonius Sarwedi (Teknik Industri ITB, 1995) yang berjudul ‘RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK BARANG’.
Untuk dapat diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riil sistem tersebut perlu dimodifikasi karena pada sistem ini JIP yang digunakan adalah JIP feasibel.
Keputusan telah berhasil dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop floor sehingga didapatkan JPI realistis. Akan tetapi ternyata sistem ini tidak dapat diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya. Hal ini disebabkan karena di bengkel tersebut tidak tersedia data struktur
produk, data routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia.  

Berbagai proses dalam manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah banyak bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan pada saat : 
  • keputusan penerimaan mahasiswa baru.
  • evaluasi prestasi akademik
  • yudisium
  • penentuan mahasiswa berprestasi. 
 Berbagai basis data dikembangkan oleh fakultas dan unit kerja sesuai dengan aktivitas dan arah pengembangan masing-masing dengan penerapan koordinasi matriks kepada unit lain yang terkait. 
Pangkalan data utama meliputi sebagai berikut : 
  • Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA), termasuk di antaranya basis data presensi/absensi pegawai (aplikasi Absensi sidik jari). 
  • Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya basis data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan aplikasi SIPEMAS).
  • Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA).

Berikut ini ulasan Pengembangan Sistem Informasi Universitas Airlangga di Surabaya berbasis web menggunakan Decision Support System.

Pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi merupakan salah satu  program Universitas Airlangga (Unair) untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengelolaan universitas. Pengembangan pemanfaatan teknologi informasi (TI), yang juga disebut sebagai teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology = ICT) merupakan strategi dasar pengembangannya sehingga dapat menunjang sistem pendidikan dan pengelolaan universitas yang efisien dan efektif. Sedangkan langkah pencapaian tujuan pengembangan adalah dengan meningkatkan aksesibilitas sumberdaya dan aktivitas sivitas akademika dalam satu sistem informasi manajemen (SIM) yang terpadu dan modern sehingga dapat melakukan evaluasi diri, pemantauan, audit akademis maupun finansial, dan perencanaan secara komprehensif.
Infrastruktur sistem informasi Unair dikembangkan untuk menunjang decision support system dan menggunakan ICT pada semua unit kerja. ICT bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengendalian manajemen internal. Strategi implementasi pada unsur peningkatan kinerja organisasi adalah dengan meningkatkan dan mengembangkan manajemen sistem informasi.

Pengembangan SIM Unair diarahkan menjadi tiga jenjang, yaitu :
  1. Executive Information System: kebutuhan informasi strategis untuk pimpinan puncak.
  2. Decision Supporting System: kebutuhan informasi untuk manager menengah yang dipergunakan untuk implementasi perencanaan.
  3. Transaction Processing System: dipergunakan untuk manager operasi agar dapat melaksanakan fungsi tugasnya dan melakukan monitoring.  
Dalam menunjang terciptanya jenjang sistem informasi tersebut, maka diperlukan beberapa prasyarat, yakni tersedianya:
  • Sistem komputer untuk mengembangkan paperless office, internet, intranet, pusat / gudang data (data centre / ware-house), PC network, remote site telecom, dan e-learning dengan berbagai variannya.
  • Staf dan karyawan yang mampu menguasai sistem komputer. Ini berguna bagi manajemen universitas dan fakultas dalam menyusun rencana kerja dan mengontrol pelaksanaan kegiatan yang ada di universitas dan fakultas. 
Mengacu pada pencapaian sasaran strategis “teknologi komunikasi dan informasi yang handal”, maka ditentukan beberapa target strategis berikut.
  • Seluruh data dan informasi strategis telah terdapat dalam bentuk datadigital. 
  • Seluruh pegawai (staf administrasi dan staf pengajar) mampu dan memiliki akses terhadap data dan informasi pendukung tugas sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya. 
  • Seluruh proses pembelajaran telah memanfaatkan layanan teknologi komunikasi dan informasi yang disediakan.
  • Seluruh mahasiswa telah mampu memanfaatkan layanan teknologi komunikasi dan informasi pendukung pembelajaran yang disediakan.
  • Sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Support System) telah digunakan oleh seluruh tingkat manajerial sesuai dengan kebutuhan.
Pengembangan Sistem Informasi Universitas Airlangga dilakukan secara bertahap sesuai kinerja unit dan kebutuhan internal masing-masing Fakultas yang ada di Universitas Airlangga. 
Pengelolaan sistem informasi Universitas Airlangga berada di bawahtanggung jawab langsung Wakil Rektor III. Direktorat Sistem Informasi (DSI)mendukung tugas pokok dan fungsi Wakil Rektor III di bidang Sistem Informasi. Sedangkan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan sistem informasi Universitas Airlangga dilakukan oleh Direktorat Sistem Informasi. Pada tingkat fakultas pengelolaan dilakukan oleh Unit Sistem Informasi dengan penentu kebijakan operasionalnya adalah Wakil Dekan III.

Piranti lunak (software) yang digunakan di lingkungan Universitas Airlangga Unair diupayakan memiliki legalitas dan teregistrasi diantaranya meliputi:
  •  Microsoft sofwares sesuai Airlangga-Microsoft Campus Agreement
  • Berbagai piranti lunak Linux dan opensource softwares.
  • Postfix dan q-mail (e-mail server).

Sumber : Sistem Pendukung Keputusan. Khairu Umam
 .             Sistem Pendukung Keputusan. Antonius Sarwedi (Teknik Industri ITB, 1995)



Sabtu, 12 November 2011

Pentingnya Sebuah Reputasi


Reputasi / nama baik penting untuk dijaga karena bisa mempengaruhi cara pandang dan perlakuan orang lain terhadap kita. Berikut beberapa hal yang membuat reputasi begitu penting :
1. Membuat suasana nyaman.  Memiliki reputasi yang bagus akan membuat kita nyaman bergaul dengan lingkungan. Coba kalau reputasi kita jelek pasti orang lain akan malas bergaul dengan kita.
2. Menumbuhkan kepercayan.  Reputasi kita sebagai cewe baik dan tidak punya masalah akan membuat orang tua dan lingkungan sekitar  percaya bahwa kita ngga akan melakukan sesuatu hal yang melanggar batas kewajaran bahkan sampai merugikan orang lain.
3. Membuat pacar bangga. Siapa sih yang ngga bangga punya pacar dengan reputasi baik? Pacar ngga akan bosan membanggakan kita di depan orang-orang terdekatnya. Selain keluarga, sobat dekat pacarpun bakal setuju banget dengan hubungan kalian. Bahkan mungkin mereka juga akan membanggakan kita dan menghargai kita juga.
4. Bijak saat bicara.  Mulutmu harimaumu,ini adalah pepatah yang tepat untuk kita pahami. Hanya karena salah berucap, reputasi yang selama ini kita bangun dengan baik bisa rusak. Jadi berhati-hatilah dalam memilih kata apalagi kalau sedang emosi.




Jumat, 02 September 2011

My First Blog

Wohooo!
Welcome to my blog ^.^
Masih bingung mau diisi apa tapi saya harap untuk ke depannya blog ini bisa bermanfaat bagi saya dan pembaca..  
Thanks God It's Friday!